Sunday, October 18, 2009

OCD

Pernahkah Anda merasa takut dengan kuman? Apakah Anda merasa terobsesi dengan kebersihan? Apakah Anda merasa perlu melakukan ritual tertentu sebelum melakukan suatu hal? Jika iya, mungkin Anda termasuk penderita Obsessive Compulsive Disorder (OCD). Menurut Wikipedia, OCD adalah kelainan mental yang ditandai dengan pikiran-pikiran yang mengganggu sehingga menyebabkan kelakuan kompulsif dan tindakan mental yang dianggap harus dilakukan sesuai dengan aturan, dengan tujuan untuk mengurangi keresahan. Penyakit ini berbeda dengan phobia, karena seseorang yang mengalami OCD akan melakukan tindakan-tindakan yang dirasa penderita dapat mengurangi ketakutannya, sedangkan penderita phobia, cenderung menghindari sumber ketakutannya tanpa menghadapinya.

Untuk dinyatakan sebagai penderita obsesif kompulsif, seseorang harus memiliki enam kriteria dibawah ini:
Obsesi:
a.Pikiran, gambaran, atau keinginan berulang-ulang yang mengganggu dan dapat menyebabkan keresahan atau stress.
b.Pikiran, keinginan, atau gambaran tersebut merupakan kekhawatiran yang tidak penting.
c.Penderita berusaha untuk mengabaikan pikiran, keinginan, atau gambaran tersebut dengan menetralisasi dengan pikiran atau tindakan lain.
d.Penderita sadar bahwa pikiran, keinginan, atau gambaran tersebut hanya dalam pikirannya.
Kompulsi:
a.Kelakuan yang berulang atau tindakan mental yang dianggap harus dilakukan.
b.Tindakan ini ditujukan untuk mencegah atau mengurangi stress atau ketakutan akan suatu situasi.

Penderita OCD akan melakukan ritual-ritual tertentu, yang bagi orang lain aneh atau bahkan tidak penting. Namun bagi penderita, ritual-ritual tersebut terasa sangat penting dan harus dilakukan untuk menghindari stress.

Faktor-faktor yang meningkatkan risiko seseorang mengalami OCD:
a.Genetik
b.Organik – Masalah organik seperti bagian-bagian tertentu otak juga merupakan satu faktor bagi OCD.
c.Kepribadian – Mereka yang mempunyai kepribadian obsesif lebih cenderung mendapat gangguan OCD.
d.Psikologis.

Seorang penderita OCD dapat diobati melalui beberapa cara, antara lain:
a.Terapi pemaparan, penderita dihadapkan kepada situasi atau orang yang memicu timbulnya obsesi, ritual maupun rasa tidak nyaman. Rasa tidak nyaman atau kecemasan secara bertahap akan berkurang jika penderita mencegah dirinya melakukan ritual selama dihadapkan kepada rangsangan tersebut. Dengan cara ini, penderita memahami bahwa untuk menghilangkan rasa tidak nyaman tidak perlu melakukan ritual.
b.Obat-obatan.
c.Psycho-Surgery.
d.Terapi Saraf

Beberapa kasus OCD adalah sebagai berikut:
Donald Trump, takut akan kuman sehingga dia menolak untuk menyentuh lantai, tombol lift, dan bersalaman dengan orang terutama guru.
Cameron Diaz, selalu membersihkan pegangan pintu agar cat aslinya memudar, dan sering membuka pintu menggunakan bahunya alih-alih tangan.
Leonardo di Caprio, sering menginjak permen karet jika dia melihatnya di jalan, dan sering berjalan bolak-balik melewati sebuah pintu.
David Beckham, terobsesi dengan kebersihan dan kesempurnaan, misalnya, semua benda harus berpasangan. Apabila terdapat tiga buah buku di lemari, maka pesepakbola ini akan menambahkan satu buku atau mengurangi satu. David Beckham termasuk penderita OCD akut.
Jennifer Love Hewitt, tidak bisa tidur jika ada lemari yang terbuka.

Masih banyak jenid-jenis kelainan yang masuk dalam kategori OCD. OCD terjadi bahkan tanpa disadari para penderitanya. Bisa jadi Anda salah satu penderita OCD.

Saturday, October 17, 2009

Plastik atau Kertas???

Ketika berbelanja di beberapa supermarket pelanggan sering kali ditanya apakah ingin menggunakan tas plastik atau paper bag? Jawaban yang biasanya muncul adalah paper bag. Karena, semua orang juga tahu, kertas lebih ramah lingkungan ketimbang plastik. Tapi apakah benar begitu? Sebenarnya tidak juga.

Berapa lama yang dibutuhkan sebuah plastik untuk terurai di dalam tanah??? Beberapa ahli bilang 500 tahun, yang lain lebih lama, yaitu 1000 tahun. Bagaimana kita tahu? Plastik sendiri baru digunakan sekitar 50 tahun.

Hal ini didasarkan atas penelitian para ahli dengan melakukan tes Respirometry. Penelitian ini pada dasarnya dilakukan dengan menempatkan sampel limbah ke sebuah tabung yang berisi kompos kaya-mikroba. Selama beberapa hari mikroorganisme mencerna sampel sedikit demi sedikit dan menghasilkan karbon dioksida, tingkat CO2 yang dihasilkan merupakan indikator degradasi.

Kertas koran perlu waktu dua sampai lima bulan untuk menjadi kompos, kulit pisang hanya membutuhkan beberapa hari. Namun pada saat ilmuwan melakukan hal yang sama pada tas plastik, tidak ada yang terjadi. Tidak ada CO2 dan penguraian. Hal ini karena mokroorganisme tidak mengenalinya sebagai makanan.

Bagaimana dengan tas kertas atau Paper Bag? Paper bag memang lebih mudah untuk diuraikan didalam tanah, sekitar satu bulan. Sebagian orang menganggap Paper Bag lebih baik daripada plastik. Sebenarnya, tidak juga.

Dibutuhkan 14 juta pohon untuk membuat 10 milyar paper bag. Pembuatannya sendiri membutuhkan 40% energi lebih banyak daripada pembuatan plastik. Paper bag juga memproduksi 70 kali lipat polutan udara daripada plastik. Bayangkan penebangan hutan yang dilakukan hanya untuk membuat benda ini???

Salah satu alternatif adalah dengan membawa tas belanja daur ulang sendiri yang ramah lingkungan. Tas-tas ini biasanya dapat dilipat menjadi ukuran yang kecil sehingga mudah dibawa, namun dapat membawa beban yang cukup banyak. Jadi, jika lain kali kita belanja di supermarket cuma buat beli minuman soda sekaleng atau air mineral sebotol bilang sama kasirnya gak perlu pake plastik, bawa aja sendiri. Setidaknya kita sudah berusaha menjadi orang yang peduli dengan alam yang telah memberikan banyak kepada kita.

Serba Serbi Tidur


Tidur, menurut wikipedia, adalah suatu keadaan alami dimana keadaan sensoris dan motorik berhenti, yang dicirikan dengan ketidaksadaran total atau sebagian dan ketiadaan aktifitas otot sadar. Manusia menghabiskan sepertiga waktu hidupnya dengan tidur.

Tidur telah menjadi topik yang sering dibicarakan dalam ilmu pengetahuan. Mengapa kita butuh tidur? Mengapa sangat susah untuk tidur? Dan bagaimana pengaruhnya?

Tidur berfungsi sebagai sarana pemulihan, seperti penyembuhan luka, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, dan mengembalikan metabolisme tubuh. Kekurangan tidur dapat menyebabkan kelelahan mental, fisik, dan emosional.

Terdapat sebuah bukti yang menguatkan bahwa kekurangan waktu tidur dapat menyebabkan hilangnya IQ dan ingatan, serta kemampuan untuk bernalar.

Mari kita lihat,,
Leonardo da Vinci menghabiskan hampir separuh hidupnya dengan tidur.
Einstein tidur siang sebentar beberapa kali, dalam kasusnya lima belas menit setiap empat jam.
Pascal juga menghabiskan waktunya dengan tidur-tiduran di tempat tidur.

Profesor Daniel Kripke dari Universitas California, melakukan penelitian selama enam tahun yang melibatkan 1.1 juta orang yang membandingkan tingkat kematian berdasarkan rata-rata jam tidur mereka tiap malam. Hasilnya, sangat mengejutkan. Penelitian tersebut memperlihatkan bahwa sejumlah besar orang yang tidur delapan jam atau lebih atau orang yang tidur kurang dari empat jam dalam semalam, meninggal dalam usia yang lebih muda daripada mereka yang tidur hanya enam atau tujuh jam dalam semalam. Profesor Kripke sendiri hanya bisa berspekulasi dan tidak bisa memberikan alasan yang pasti mengapa hal ini terjadi. Dia hanya berharap dapat melakukan penelitian tersendiri mengenai sebab-sebabnya.

Gajah yang terkenal panjang umur hanya tidur dua jam sehari.
Koala tidur selama dua puluh jam sehari, tetapi hidupnya hanya sepuluh tahun.

Berapa jam waktu yang dibutuhkan untuk tidur dianggap relatif bagi sebagian ahli. Namun penelitian Profesor Kripke telah membuka paradigma baru mengenai waktu tidur yang tepat. Tidak ada penjelasan ilmiah mengenai manusia harus tidur selama delapan jam setiap malam. Bagaimanapun juga bukan kuantitas jam tidur yang menentukan, melainkan kualitas tidur. Salah satu caranya adalah dengan menghabiskan sesedikit mungkin waktu di tempat tidur sebelum tiba waktunya tidur. Hal ini, menurut Profesor Kripke cara yang lebih efektif daripada obat tidur, terutama bagi para pengidap insomnia.

Mengenal VoIP



VoIP (Voice over Internet Protocol) merupakan sebuah istilah yang digunakan untuk melakukan komunikasi suara melalui Internet Protocol (IP). Istilah lain yang sering digunakan antara lain, IP Telephony, Internet Telephony, Voice over Broadband (VoBB), Broadband Telephony, dan Broadband Phone.

Dua buah komputer yang terhubung melalui internet dapat melakukan koneksi VoIP. Penggunaan VoIP tidak hanya terbatas pada komunikasi suara, namun juga pertukaran file dan gambar. Namun penekanan utama VoIP tetap pada kualitas suara. Salah satu aplikasi pendukung VoIP adalah Yahoo Messenger. Selain melakukan komunikasi melalui tulisan, seorang pengguna YM dapat melakukan panggilan telepon ke lawan bicaranya. Hal ini sangat menguntungkan apabila orang tersebut terletak di tempat yang jauh, karena dalam melakukan panggilan ini pengguna hanya dikenakan pulsa pemakaian internet. Bayangkan jika harus melakukan panggilan SLJJ atau ke luar negeri melalui telepon biasa. Penggunaan VoIP ini dapat memangkas biaya komunikasi sampai 80%.

Dalam perkembangannya, VoIP kini dapat juga dilakukan melalui handphone. Salah satu aplikasi yang dapat digunakan adalah Skype dan Fring. Kedua aplikasi ini memiliki prinsip kerja yang sama dengan Yahoo Messenger. Skype dan Fring memanfaatkan teknologi WiFi atau koneksi internet melalui GPRS atau 3G untuk melakukan panggilan telepon. Gratis!! Yah, tetap dikenakan biaya pulsa internet...Namun jika ponsel memiliki fasilitas WiFi maka panggilan dapat dilakukan secara gratis.

Karena sambungan dilakukan melalui internet, pengguna VoIP dapat melakukan panggilan dengan biaya rendah. Hal ini sangat menguntungkan bagi orang yang ingin melakukan panggilan jarak jauh. Namun, terkadang kualitas suara yang dihasilkan tidak sejernih sambungan telepon. Hal ini disebabkan sambungan internet yang digunakan memiliki bandwidth kecil sehingga terdapat penurunan kualitas suara. Namun hal ini dapat diatasi dengan menggunakan koneksi internet pita-lebar.