Sunday, January 10, 2010

Apaan sih Softskill??



Mengingat kembali saat-saat memulai semester, banyak dosen yang membicarakan mengenai mata kuliah softskill. Sebenarnya ketika dosen membicarakan tentang softskill, sering bertanya-tanya sendiri "Apaan sih softskill???". Mata kuliah ini tidak terdaftar di jadwal kuliah (setidaknya belum), dilihat dari artinya soft = lembut sedangkan skill = kemampuan, kemampuan lembut??? Yah, mungkin ini pendapat mahasiswa terbodoh yang pernah dipikirkan. Setelah terdaftar jadwal telematika (softskill) bertambah lagi pemikiran, kemampuan telematika tapi yang lembut? O-oow,,,


Setelah mendapat penjelasan mengenai softskill telematika, akhirnya bisa juga berpikir "Oooh,,itu toh maksudnya...Gampang ah!!!" walaupun ternyata dalam pelaksanaannya jauh dari mudah!


Menurut saya, mata kuliah ini memiliki beberapa kelebihan diantaranya melatih mahasiswa untuk menulis dan memperluas pengetahuan mahasiswa. Saya pribadi menganggap mata kuliah ini sangat berguna. Selain itu metode pembelajarannya yang tidak hanya pertemuan-pertemuan di dalam kelas, merupakan hal yang tidak membosankan dan pertemuannya yang tidak rutin (surgaaaaa...).


Mata kuliah ini sebaiknya dilanjutkan karena kelebihan-kelebihan yang telah disebutkan. Selain itu, mata kuliah seperti ini bisa menjadi pemecah kejenuhan di tengah padatnya tugas-tugas kuliah karena mahasiswa dapat menulis mengenai pendapat mereka.

Lebih Dekat Dengan Tokoh Telematika



Apa yang telintas di pikiran orang ketika mendengar kata telematika? Roy Suryo mungkin jawaban yang paling sering dikemukakan. Sebagai tokoh yang berkecimpung di bidang telematika, Roy Suryo sering muncul di televisi untuk memberikan pendapatnya sebagai pakar telematika. Namun, banyak tokoh telematika lainnya yang belum diketahui oleh masyarakat umum yang kiprahnya telah membangun bangsa ini. 


Jonathan Limbong Parapak, adalah salah satu putra bangsa yang berkecimpung di bidang telematika. Lahir dan besar di Rantepao, Tana Toraja, Sulawesi Selatan, Jonathan Parapak yan akrab dipanggil Limbong ketika kecil terbiasa hidup di sekitar hutan dan desa. Perlu perjuangan berat bagi Beliau untuk bersekolah karena jauhnya lokasi, faktor ekonomi, dan keamanan. Hidupnya penuh dengan keprihatinan sehingga sejak kecil jiwa wiraswastanya untuk membantu keluarga sudah muncul. Selesai SMA beliau diterima di Fakultas Kedokteran Universitas Hassanuddin, namun karena ternyata Beliau terpilih seleksi beasiswa Colombo Plan, Beliau berangkat ke Australia untuk meneruskan pendidikan walau dengan kemampuan bahasa Inggris yang sangat terbatas.


Berikut adalah latar belakang pendidikan Jonathan Parapak: 
  1. 1949 - 1955 SD di Rantopao 
  2. 1955 - 1958 SMP di Rantepao 
  3. 1958 - 1961 SMA Negeri I (Teladan), Makasar (Ujung Pandang) 
  4. 1962 - 1966 University of Tasmania, Australia (disamakan Sarjana Teknik) 
  5. 1967 - 1968 Pasca Sarjana di Universitas Tasmania Tamat dengan gelar "Master of Engineering Science" (M.Eng.Sc). 
  6. 1984 Lemhannas dengan mendapat "Wibawa Seroja Nugraha" (peserta dengan nilai tertinggi) 
   Pendidikan Khusus
  1. Mei-Juni 1975 University of Syracuse New York (Diploma: Dynamic Management for International Executives). 
  2. Oktober 1978 ITT-Communications Group New York (Diploma: Marketing)
  3. 1981 Penataran Type A P-4 (Ranking 1)
  4. 1995 Penataran Manggala P4
  5. 1970-Sekarang : Mengikuti berbagai seminar manajemen telekomunikasi, komputer, informasi dan pariwisata. 
Pada tahun 1966 Jonathan bekerja di Telecoms Australia sebagai "Radio Installation Engineer". Kemudian pada tahun 1967 s.d 1968 Beliau berkecimpung di Research Laboratories-Telecoms Australia dalam kerja sama dengan University of Tasmania, Research untuk Master Degree.  Tahun 1968-1969 Beliau bekerja Telecoms Australia sebagai Microwave System Design Engineer. 


Sekembalinya dari Australia, Jonathan merintis karirnya dimulai dari bawah. Mulai dari menarik kabel, memasang dan memelihara perangkat komunikasi, sampai pimpinan proyek stasiun bumi, sistem komunikasi kabel laut. Selama bekerja di Indosat, Beliau merintis pembangunan Sistem Komunikasi Kabel Laut ASEAN, Sistem Komunikasi Kabel Laut ke Timur Tengah, Eropa dan Australia. Beliau mewakili Indosat di berbagai pertemuan dan konferensi internasional, seperti Telecommunication Union (ITU), di Intelsat (International Satellite System), Inmarsat (International Maritime Satellite System). Ia pun menjadi figur internasional yang diperhitungkan dan diundang sebagai pembicara di berbagai konferensi dan seminar.


Di bawah kepemimpinannya, Indosat mengalami transformasi manajemen, kultur perusahaan, pengembangan sumber daya manusia. Indosat maju pesat dan mendapat perhatian para pengamat dan para ahli manajemen, telekomunikasi nasional dan internasional. Sehingga dalam waktu singkat Indosat menjadi salah satu BUMN terbaik di Indonesia dan berulangkali memperoleh penghargaan nasional dan intemasional. Melalui Indosat, Parapak ikut berperan dalam pemilihan, penerapan dan pengembangan teknologi terkini dan tepat guna baik dalam mengembangkan dan memodernisasi layanan telekomunikasi maupun dalam manajemen perusahaan.


Bagi Parapak, kemajuan TI tidak hanya mempermudah komunikasi dan penyebaran informasi, namun juga memiliki nilai strategis secara ekonomis dan politis. Pandangan itulah yang memotivasi Beliau bekerja keras mengembangkan dunia informasi dan telekomunikasi demi bangsanya. Beliau senantiasa membelajarkan masyarakat namun tidak pernah kehilangan minatnya untuk belajar. Selalu membuka diri terhadap teknologi baru sehingga karya-karyanya diakui oleh masyarakat Indonesia dan dunia.


Pelaku teknologi dengan pandangan yang sangat jelas tentang kaitan dan peranan teknologi untuk pembangunan bangsa dan negara serta peningkatan kesejahteraan manusia. Ia yakin terdapat peran yang sangat vital dalam sistem komunikasi satelit untuk mempercepat pembangunan bangsa. Beliau menjadi penggagas visi Nusantara 21, visi bangsa Indonesia di sektor telekomunikasi dan informasi dalam memasuki abad ke- 21. Untuk meyakinkan bangsa Indonesia bahwa kemajuan, kesejahteraan, daya saing dan kejayaan Indonesia di abad ke-21 sangat ditentukan oleh kesiapan dan kemampuan mewujudkan masyarakat berbasis ilmu pengetahuan, melalui pemanfaatan dan pengembangan teknologi informasi dan komunikasi.


Ia pula salah satu pemula konsep pembangunan Telematika di Indonesia, dan menjadi pimpinan berbagai kelompok yang sangat peduli dengan peran telematika dalam mewujudkan knowledge based society di Indonesia. 


Pengalaman Kerja
  • 1969 1970 : IMC Engineer -PT.Indosat Jakarta 
  • 1971-972 : Station Engineer -PT. Indosat Jakarta 1973- 1975 : System Engineer -PT. Indosat Jakarta 
  • 1975-1977 : Manager Operations & Engineering PT. Indosat 
  • 1978-Jan. 1980 : Director Operation & Engineering PT. Indosat 
  • 1976-980 : Member ofthe Board ofDirectors PT. Indosat 
  • 1980-1991 : Direktur Utama PT. Indosat 
  • 1991-1999 : Komisaris Utama PT. Indosat 
  • 1991-1998 : Sekretaris Jenderal Departemen Parpostel 
  • 1998-1999 : Sekretaris Jenderal Departemen Parsenibud
  • 1987-1991 : Komisaris Utama PT.Gratika Nusantara
  • 1988-1991 : Komisaris PT. Lintas Arta 
  • 1985-1990 : Anggota Dewan Gubernur Intelsat mewakili ASEAN
  • 1988-1989 : Vice Chairman Intelsat Board of Governors
  • 1989- 990 : Chairman, Intelsat Board of Governors 
  • 1988-1992 : Chairman ITU World Plan for Asia and Oceania 
  • 1989-1991 : Member High Level Committee ITU (International Telecommunication Union) 
  • 1991-1999 : Pembina Koperasi Pegawai Dep. Parpostel 
  • 1991 : Ketua Panitia Konperensi negara-negara OKI di Bandung 
  • 1993- 1999 : Komisaris Utama PT. INTI-BPIS
  • 1995- 1999 : Anggota Dewan Riset Nasional 
  • 1994-1996 : Ketua Tim Interdep dan Evaluasi KSO 
  • 1995-1998 : Ketua Tim Interdep dan Evaluasi PCN/PCS/PHS
  • 1993 -Sekarang : Ketua Yayasan Pedidikan Teknik Indonesia 
  • 1995- Sekarang : Ketua Yayasan Penelitian dan Pengembangan Telekomunikasi dan Informasi 
  • 1996-1997 : Chairman First World Telecommuniactions Policy Forum-ITU, Geneva 
  • 1997-1999 : Anggota MPR.
  • 2000-sekarang : Charman/Preskom beberapa perusahaan di lingkungan LIPPO-AcrossAsia Multimedia (Indonesia).
  • Pengabdian di UI dan Lemhanas
  • 1970-1980 : Dosen Luar Biasa di Fakultas Teknik, Universitas Indonesia dalam mata kuliah Teknik Telekomunikasi dan Tugas Sarjana 
  • 1976-1979 : Ketua Departemen/Kabinet Elektronika/ Telekomunikasi, Anggota Senat Fakultas Teknik 1985 -19995 : Dosen Lemhannas (Anggota Kelompok Kerja Sismennas Lemhannas) 
  • 1996 -Sekarang : Ketua Dewan Penasehat Program S2 Telekomunikasi Universitas Indonesia 
Pengabdian Lain
  • Pembina KORPRI Unit PT. Indosat 1981- 1991 
  • Ketua KORPRI Dep. Parpostel/Parsenibud 1992- 199 
  • Ketua Umum Ikatan alumni Australia 1988 -1992 dan Ketua dewan 
  • pembina 1992 -sekarang 
  • KetuaBidang Pengembangan Ikatan Alumni Lemhannas 1985- 1991
  • Sekretaris Jenderal Perhimpunan Ahli Teknik Indonesia 1986- 1991 
  • Ketua Departemen Data dan Informatika Pengurus Pusat KADIN 1989-1991 
  • Anggota Dewan Pertimbangan KADIN 1989-1991 
  • Pembina Yayasan Kebudayaan dan Pengembangan Pariwisata Toraja dan Yayasan Pendidikan Tongkonan 
  • Wakil Ketua Umum-Seminar Ikatan Alumni Lemhannas (IKAL) 1987 tentang Sistem Ekonomi Nasional Indonesia 
  • Ketua Umum Seminar IKAL 1988 tentang Sistem Politik Demokrasi Pancasila 
  • Ketua Umum Seminar IKAL tentang Sistem Sosial Budaya Indonesia yang mendukung Strategi Jangka Panjang Tahap II 1989 
  • Ketua Umum Seminar IKAL 1990 tentang Wawasan Nusantara dan Ketahanan Nasional dalam Pembangunan Nasional 
  • Ketua Umum Seminar IKAL tentang Pembinaan Sumber Daya Nasional untuk Meningkatkan Ketahanan Nasional dalam Era Kebangkitan Nasional II 
  • Anggota kelompok kerja/Pengkajian Sistem Manajemen Nasional Lemhannas. 
  • Ketua II Ikatan Profesi Komputer dan Informatika (IPKIN) 1989-1991 
  • Sekretaris Tim Pengembangan dan Pendayagunaan Sistem Informasi Nasional (TP2SIMNAS) 
  • Wakil Ketua TP2 Simnnas mulai 1989-1992 
  • Ketua Yayasan Pendidikan Teknik Indonesia 1994- sekarang
  • Penghargaan
  • Terpilih oleh ITT Quality Council (calon-calon dari seluruh dunia) untuk menerima Ring of Quality 1976 sebagai penghargaan “Prestasi yang sangat menonjol” 
  • Setya Lencana Pengabdian Indosat 20 tahun,1989 
  • Dianugerahi Setya Lencana Pembangunan oleh Negara RI pada tahun 1985
  • Satya Lencana Dwidya Sistha-Lemhannas 1990 
  • Dianugerahi Bintang Jasa Utama 17 Agsutus 1992 
  • Penghargaan Pembina Koperasi 1996. 
Karya Tulis:
  1. Berbagai makalah di bidang elektronika telekomunikasi dan informatika yang diterbitkan/disampaikan pada pertemuan di dalam dan di luar negeri. 
  2. Thesis Master di University ofTasmania. 
  3. Karya tulis di Lemhannas ‘Sistem Informasi manajemen Nasional’ yang 
  4. kini mulai diangkat ditingkat nasional misalnya TP2SIMNAS. 
  5. Berbagai makalah di bidang Manajemen, Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi yang diseminarkan dan diterbitkan di dalam dan luar negeri.